Peta Pulau Jawa Pdf
Posted : adminOn 4/22/2018DIGITASI PETA JAWA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN MapInfo 6.0 • 1. DIGITASI PETA JAWA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN MapInfo 6.0 Oleh Tiur Natalia Manalu 120302028 II/Genap Manajemen Sumberdaya Perairan LABORATORIUM SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA PERAIRAN PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 • KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmatNya sehingga terselesaikannya laporan praktikum Sistem Informasi Sumberdaya Perairan yang berjudul “Digitasi Peta Jawa Barat dengan MapInfo 6.0”. Laporan ini membahas tentang sistem informasi geografis dengan menggunakan salah satu programnya yaitu ArcView, sehingga dapat dijadikan pedoman dalam melakukan praktikum. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Zulham Apandi Harahap, S.Kel, M.Si, Bapak Rusdi Leidonald, SP, M.Sc dan Bapak Ahmad Muhtadi Rangkuti, M.Si, sebagai Dosen mata kuliah Sistem Informasi Sumberdaya Perairan dan kepada abang dan kakak Asisten Laboratorium Sistem Informasi Sumberdaya Perairan yang telah memberikan bimbingannya dalam penyusunan laporan ini.
Motif Waveform Editor Cracked. Penulis terbuka terhadap kritik dan saran yang membangun untuk penulisan laporan yang lebih sempurna untuk praktikum selanjutnya. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih, penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi semua kalangan yang membutuhkannya sebagai sumber informasi. Medan, Mei 2014 Penulis • DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR Native Instruments Komplete 5 Serial Keygen. .......... I DAFTAR ISI. Ii PENDAHULUAN Latar Belakang.......... 1 Tujuan Praktikum......... 2 Manfaat Praktikum.........
3 TINJAUAN PUSTAKA Sistem Informasi Geografis........ 4 Digitasi Peta.......... 6 MapInfo 6.0.......... 6 METODOLOGI Waktu dan Tempat Praktikum....... 9 Alat dan Bahan Praktikum........ 9 Langkah Kerja Praktikum........ 9 DAFTAR PUSTAKA • PENDAHULUAN Latar Belakang Sistem informasi geografis pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1972 dengan nama Data Banks for Development.
Munculnya istilah Sistem Informasi Geografis seperti sekarang ini setelah dicetuskan oleh General Assembly dari International Geographical Union di Ottawa Kanada pada tahun 1967. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS-SIG Kanada). CGIS digunakan untuk menyimpan, menganalisa dan mengolah data yang dikumpulkan untuk inventarisasi Tanah Kanada (CLI- Canadian Land Inventory) yang merupakan sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250000. Ubiart Framework on this page. Sejak saat itu Sistem Informasi Geografis berkembang di beberapa benua terutama Benua Amerika, Benua Eropa, Benua Australia, dan Benua Asia. Seperti di Negara-negara yang lain, di Indonesia pengembangan SIG dimulai di lingkungan pemerintahan dan militer. Perkembangan SIG menjadi pesat semenjak di ditunjang oleh sumberdaya yang bergerak di lingkungan akademis (kampus) (Selvi, 2011).
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu sistem informasi berbasiskan komputer yang berkembang pesat pada lima tahun terakhir ini. Pada dekade 1980-an sampai sekarang aplikasi komputer dan informasi lebih mengarah kepada pemecahan masalah lingkungan, perencanaan wilayah, konservasi energi, serta pengelolaan sumberdaya alam. SIG adalah suatu sistem informasi berbasiskan komputer untuk menyimpan, mengelola dan menganalisis, serta memanggil data bereferensi geografis. Dengan memanfaatkan SIG akan memberikan kemudahan kepada para pengguna atau para pengambil keputusan untuk menentukan kebijaksanaan yang akan diambil, khususnya yang berkaitan dengan aspek keruangan (spasial) (Doni, 2008). SIG menyimpan semua informasi deskriptif unsur-unsurnya sebagai atribut-atribut di dalam basis data.